Pada hari Minggu lalu, dua astronot NASA, Bob Behnken dan Doug Hurley, menceritakan pengalaman luar biasa mereka saat kembali ke Bumi menggunakan pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX. Pendaratan mereka menandai misi kru komersial pertama yang kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebuah langkah besar bagi eksplorasi luar angkasa.
Behnken dan Hurley menggambarkan perjalanan kembali ke Bumi yang penuh tantangan. Mereka menyebutkan guncangan, suara bising, dan sensasi panas saat Crew Dragon melewati atmosfer Bumi. Meskipun menghadapi banyak tantangan, pesawat ruang angkasa ini berfungsi dengan sangat baik dan membawa mereka pulang dengan selamat.
Guncangan yang Terasa Seperti Dipukul dengan Tongkat Bisbol
Behnken menggambarkan pengalaman saat pesawat ruang angkasa itu memasuki atmosfer Bumi. “Rasanya seperti dipukul dari belakang kursi dengan tongkat bisbol,” ujarnya. Begitu Crew Dragon turun, turbulensi yang terjadi sangat terasa. Suara gemuruh dari luar semakin keras, dan pesawat mulai mengendalikan jalurnya dengan bantuan mesin pendorong. Selain itu, mereka juga merasakan getaran kecil dari pergerakan pesawat, seperti roll, pitch, dan yaw (gerakan pesawat yang berputar, mengangguk, atau menggeleng).
“Setelah deorbit burn selesai, kami mulai melihat awan melintas. Dragon benar-benar menjadi hidup begitu kami turun lebih rendah ke atmosfer,” kata Behnken. Meskipun ketegangan meningkat, mereka tetap merasa percaya diri karena Crew Dragon terus menavigasi dengan presisi.
Proses Pendaratan yang Mengguncang
Saat pesawat memisahkan diri dari bagian yang disebut trunk (bagian yang berisi panel surya dan radiator penghilang panas), goncangannya semakin terasa. “Pemisahan trunk berjalan lancar, tapi parasut terbuka dengan goncangan yang cukup kuat,” jelas Behnken. Pada saat itu, rasa panas membakar tubuh mereka di dalam kapsul. “Tim SpaceX melatih kami dengan sangat baik untuk menghadapi semua ini,” ujarnya, menunjukkan rasa terima kasih kepada para insinyur yang telah menyiapkan mereka untuk situasi tersebut.
Pendaratan di Teluk Meksiko dan Kecemasan di Laut
Setelah Crew Dragon mendarat di Teluk Meksiko, kapal-kapal pribadi mendekati pesawat yang terdampar. Namun demikian, pihak berwenang segera meminta kapal-kapal itu untuk menjauh karena potensi bahaya bahan kimia dari sistem propulsi kapsul. “Kami tidak tahu ada kapal yang mendekat, karena jendela kapsul penuh dengan tanda hangus akibat panas saat re-entry,” kata Hurley. “Kami hanya bisa melihat sedikit ke luar, meski itu siang hari.”
Meskipun demikian, Hurley merasa sangat terhormat dengan pengalaman itu. “Ini adalah salah satu kehormatan terbesar dalam hidup saya,” ujarnya, menekankan betapa berartinya momen tersebut bagi dirinya.
Kembalinya Misi Astronot Amerika ke ISS
Pendaratan ini juga menandai kembalinya astronot Amerika ke ISS dengan pesawat ruang angkasa buatan Amerika setelah pensiunnya pesawat ulang-alik pada tahun 2011. Sejak saat itu, Amerika Serikat hanya mengandalkan pesawat Soyuz milik Rusia untuk mengangkut astronot ke luar angkasa. Oleh karena itu, misi Crew Dragon ini sangat berarti bagi NASA dan untuk program luar angkasa Amerika.
Selain itu, Behnken dan Hurley membawa kembali bendera AS yang sebelumnya ditinggalkan oleh kru pesawat ulang-alik pada misi terakhir mereka, STS-135. Bendera ini menjadi simbol kebanggaan dan harapan bagi misi-misi luar angkasa di masa depan.
Misi Bersejarah, Kemenangan Teknologi
Keberhasilan misi ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara NASA dan perusahaan swasta seperti SpaceX. Dengan teknologi canggih dari SpaceX dan dukungan dari NASA, Crew Dragon membuka era baru dalam penerbangan luar angkasa yang lebih efisien dan aman. Misi ini juga menunjukkan bahwa perjalanan luar angkasa kini menjadi lebih terjangkau dan lebih aman untuk dilakukan
Behnken dan Hurley merasa bangga bisa menjadi bagian dari misi ini. “Kami merasa sangat terhormat membawa kembali bendera AS ke Bumi setelah hampir satu dekade,” kata Hurley. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, mereka tetap merasa bahwa misi ini menunjukkan potensi besar dalam eksplorasi luar angkasa yang lebih aman dan lebih efisien.