Sebuah penemuan menakjubkan mengguncang dunia ilmu pengetahuan: ilmuwan menemukan mikroba tertua yang masih hidup, terjebak dalam batu berusia dua miliar tahun. Mereka menggali mikroba ini dari kedalaman 50 kaki di bawah tanah. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Microbial Ecology. Tim dari Departemen Ilmu Bumi dan Planet Universitas Tokyo sebelumnya juga mengonfirmasi bentuk kehidupan tertua pada tahun 2020.
Temuan di Kompleks Igneus Bushveld
Mikroba ini muncul dari Kompleks Igneus Bushveld di Afrika Selatan. Wilayah ini dikenal kaya akan endapan bijih, termasuk sekitar 70 persen platinum yang ditambang di seluruh dunia. Area ini memiliki sejarah geologis yang panjang. Magma vulkanik mendingin miliaran tahun lalu di bawah permukaan Bumi. Lingkungan yang stabil ini membantu kehidupan mikroba bertahan. Celah-celah kecil di dalam batuan kemudian tertutup oleh endapan tanah liat, menjebak organisme kecil dalam kondisi terisolasi.
Metode Penelitian yang Canggih
Para peneliti menerapkan teknik canggih, seperti mikroskop elektron dan spektroskopi inframerah. Mereka mengembangkan metodologi baru untuk memastikan keaslian dan usia mikroba. Meskipun temuan ini menggugah, pertanyaan tetap ada. Apakah mikroba ini benar-benar setua yang diindikasikan, atau terkontaminasi selama proses penggalian?
Ketahanan Hidup dalam Kondisi Ekstrem
Mikroba ini menunjukkan kemampuan luar biasa untuk bertahan dalam kondisi ekstrem. Mereka memberi wawasan baru tentang ketahanan kehidupan. Penemuan ini juga menantang pandangan kita tentang kehidupan di lingkungan tidak bersahabat, baik di Bumi maupun di luar angkasa. Mikroba ini memberikan gambaran unik tentang kehidupan purba. Mereka membuktikan bahwa bahkan di tempat yang terkubur, kehidupan dapat bertahan dalam bentuknya yang paling murni.
Implikasi untuk Penelitian Masa Depan
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan pentingnya habitat stabil untuk menjaga kehidupan mikroba selama miliaran tahun. Temuan ini membuka pintu untuk memahami lebih lanjut tentang kemungkinan kehidupan di planet lain. Penemuan ini mengingatkan kita bahwa meskipun kehidupan mikroba mungkin tidak terlihat, dampaknya terhadap pemahaman kita tentang evolusi dan kelangsungan hidup sangatlah besar.