Komet Hijau Langka: C/2022 E3 (ZTF) Kembali Setelah 50.000 Tahun

Komet Hijau Langka C2022 E3 (ZTF) Kembali Setelah 50.000 Tahun
Komet Hijau Langka C2022 E3 (ZTF) Kembali Setelah 50.000 Tahun

Pada Rabu, 1 Februari, pengamat langit di seluruh dunia akan memiliki kesempatan langka untuk melihat komet hijau, C/2022 E3 (ZTF). Komet ini akan melintas dekat Bumi untuk pertama kalinya dalam 50.000 tahun, jadi jangan lewatkan momen ini.

Penampakan dan Waktu Pengamatan

Di Indonesia, komet dapat terlihat mulai 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat. Di DKI Jakarta, titik tertinggi komet tercapai pada pukul 21.53 WIB, dengan ketinggian 11,9 derajat di arah utara, dekat konstelasi Camelopardalis. Namun, di daerah dengan polusi cahaya tinggi, mungkin sulit untuk melihatnya.

Apa Itu Komet C/2022 E3 (ZTF)?

Komet ini, yang ditemukan oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) di California, terdiri dari inti es, debu, dan bebatuan. Cahaya hijau yang dipancarkannya berasal dari reaksi antara sinar matahari dan molekul di atmosfernya, dikenal sebagai koma. Ketika mendekati matahari, komet melepaskan gas dan debu, yang membentuk ekor yang menarik.

Komet ini akan melintas dekat Bumi pada jarak sekitar 42 juta kilometer. Jika tren pemancaran cahayanya berlanjut, kita mungkin bisa melihatnya tanpa alat bantu.

Kesempatan Sekali Seumur Hidup

Dengan periode orbit 50.000 tahun, kesempatan melihat C/2022 E3 (ZTF) mungkin hanya muncul sekali dalam hidup. NASA juga berencana untuk mengamati komet ini dengan Teleskop James Webb Space, yang akan memberikan wawasan baru tentang pembentukan tata surya.

Cara Melihat Komet

Pilihlah lokasi bebas polusi cahaya dan pastikan cuaca mendukung untuk mengamati komet ini. Di daerah pedesaan, Anda mungkin dapat melihatnya tanpa alat bantu, sementara pemilik teleskop akan mendapatkan pandangan yang lebih jelas.

Komet hijau ini mengingatkan kita akan keajaiban alam semesta. Rayakan momen langka ini sebelum kesempatan muncul lagi dalam 50.000 tahun!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan