Masa bercocok tanam membawa perubahan besar dalam cara manusia purba bertahan hidup. Mereka mulai menanam dan mengolah makanan sendiri, yang memungkinkan mereka berhenti berpindah-pindah tempat. Kehidupan mereka menjadi lebih stabil dengan mendirikan desa-desa kecil, dan mereka membagi tugas untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Peralihan dari Nomaden ke Kehidupan Sedenter
Sebelumnya, manusia hidup berpindah-pindah tempat untuk berburu dan meramu makanan. Namun, dengan menemukan cara bertani, mereka mulai membuka lahan dan menanam berbagai jenis tanaman. Kehidupan mereka menjadi lebih terstruktur, dan mereka menetap di satu tempat untuk waktu yang lama. Perempuan mengurus rumah tangga, seperti memasak, merawat anak, dan menjaga ternak, sementara laki-laki berburu, membuat peralatan, atau bekerja di ladang.
Pertanian dan Peternakan: Menciptakan Kehidupan Berkelanjutan
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai membuka hutan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman pangan, seperti keladi, ubi, pisang, dan sukun. Mereka membangun saluran air untuk irigasi agar tanaman tumbuh subur. Selain bertani, manusia juga mulai memelihara hewan ternak, seperti ayam, babi, dan kerbau. Hewan-hewan ini menjadi sumber pangan tambahan bagi mereka.
Membuat Peralatan Sehari-hari: Kreativitas dan Keterampilan Tangan
Selain bercocok tanam dan beternak, manusia juga menciptakan alat-alat yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Mereka membuat kapak, beliung, dan gerabah untuk mempermudah pekerjaan mereka. Waktu yang tidak digunakan untuk bertani diisi dengan kegiatan membuat alat dan kerajinan tangan, yang biasanya dikerjakan oleh perempuan dan anak-anak.
Sistem Barter: Pertukaran Barang dan Budaya
Manusia pada masa bercocok tanam mulai saling bertukar barang melalui sistem barter. Mereka menukar hasil pertanian, kerajinan tangan, dan alat-alat dengan barang lain yang mereka butuhkan. Mereka mengangkut barang-barang ini dengan menggunakan perahu, baik melalui sungai maupun laut. Selain berfungsi sebagai alat tukar, sistem barter juga memperkenalkan mereka pada budaya baru dari daerah yang berbeda.