Ilmuwan Jepang, Profesor Hiroyuki Tanaka dari Muographix di Universitas Tokyo, telah menciptakan alat untuk mendeteksi gelombang tsunami dalam satu menit. Alat ini menggunakan sensor sinar kosmik yang menangkap partikel muon untuk memantau kondisi laut. Dengan teknologi ini, Jepang berharap dapat mempercepat respons terhadap bencana tsunami.
Teknologi Baru: Sensor Muon untuk Deteksi Tsunami
Tokyo-bay Seafloor Hyper KiloMetric Submarine Deep Detector (TS-HKMSDD) berfungsi sebagai sensor bawah laut yang memanfaatkan muon, partikel yang dihasilkan oleh sinar kosmik. Sensor ini menggambarkan variasi kedalaman dan kepadatan laut serta dasar laut, dengan prinsip yang mirip dengan mesin sinar-X yang mencitrakan struktur tubuh manusia.
Pada uji coba pertama, 10 sensor dipasang di Tokyo Bay Aqua-Line, jalan raya bawah laut yang menghubungkan Bandara Haneda dengan Prefektur Chiba. Dengan panjang 9,6 kilometer dan kedalaman 45 meter, Aqua-Line menjadi lokasi pengujian yang ideal. Selain itu, sensor ini mampu menciptakan gambaran dasar laut dengan resolusi tinggi dalam waktu yang sangat singkat.
Deteksi Gelombang Tsunami dengan Kecepatan Tinggi
Sensor ini tidak hanya dapat menghasilkan gambaran dasar laut dalam satu menit, tetapi juga dapat memvisualisasikan kondisi laut yang berbahaya seperti gelombang badai atau tsunami dengan sangat cepat. Profesor Tanaka menjelaskan, “Kecepatan deteksi kami lebih unggul dibandingkan dengan metode tradisional. Dengan demikian, kami dapat memberikan peringatan lebih cepat dan lebih akurat.”
Keunggulan Teknologi Sensor Muon
Teknologi ini memiliki banyak keuntungan. Pertama, ia menawarkan kecepatan yang sangat tinggi dalam memproses data. Kedua, biaya operasionalnya relatif rendah, dan ketiga, perawatannya sangat mudah. Selain itu, detektor muon dalam TS-HKMSSD berukuran kecil, hanya 2 meter, yang memudahkan pemasangan dan perawatan. Sensor ini tidak hanya mendeteksi tsunami, tetapi juga mencari cadangan gas alam di dasar laut dan mempelajari pola gempa purba.
Sistem Deteksi Tsunami yang Terintegrasi
Saat ini, 20 sensor bekerja bersama di terowongan bawah laut Tokyo Bay Aqua-Line. Mereka menciptakan sistem deteksi tsunami yang efektif dan menyeluruh, memungkinkan deteksi lebih cepat dan lebih akurat. Selain itu, sistem ini juga mendukung eksplorasi geologi bawah laut, memberikan wawasan baru tentang struktur geologi di dasar laut.
Masa Depan Teknologi Deteksi Tsunami di Jepang
Dengan seringnya Jepang dilanda tsunami dan gempa bumi, teknologi ini menawarkan harapan besar bagi negara tersebut. Deteksi cepat, biaya rendah, dan perawatan mudah menjadikan teknologi ini alat yang sangat berguna. Di samping itu, teknologi ini juga memiliki potensi besar untuk penelitian geologi bawah laut dan eksplorasi energi.