Satu dekade lalu, berwisata ke luar angkasa terasa seperti mimpi. Namun, dengan kemajuan teknologi, hal itu kini menjadi kenyataan. Pada Agustus 2023, Virgin Galactic melakukan penerbangan luar angkasa pertamanya dengan membawa wisatawan. Biaya untuk perjalanan ini mencapai US$450.000 (sekitar Rp6,85 miliar). Namun, bagi Keisha Schahaff dan putrinya, Ana Mayers, kesempatan ini datang tanpa biaya.
Keberuntungan di Ujung Jari
Keisha dan Ana, yang berasal dari Antigua, menjadi ibu dan anak pertama yang terbang ke luar angkasa setelah memenangkan hadiah dari program senilai US$1,7 juta (sekitar Rp25,88 miliar) yang diselenggarakan oleh Space for Humanity. Mereka juga mencatatkan diri sebagai perempuan pertama dari Karibia yang pernah ke luar angkasa.
Dalam wawancara dengan BBC Travel, Keisha dan Ana berbagi pengalaman luar biasa ini dan bagaimana perjalanan ini memengaruhi hubungan mereka serta pandangan mereka terhadap Bumi.
Impian Sejak Kecil
Keisha selalu memiliki impian untuk pergi ke luar angkasa. “Saya tidak tahu bagaimana caranya, tetapi keinginan itu selalu ada,” ungkapnya. Suatu hari, saat terbang dari Antigua ke Barbados, Keisha melihat iklan yang dibintangi Richard Branson tentang perjalanan ke luar angkasa. Dengan semangat, dia mendaftar untuk kompetisi itu tanpa menyangka bahwa beberapa minggu kemudian, dia akan menjadi salah satu finalis.
Ketika Richard Branson datang ke rumahnya untuk memberikan kabar gembira, Keisha hampir tidak percaya. “Anda akan pergi ke luar angkasa!” katanya.
Perasaan Campur Aduk
Ana, yang awalnya skeptis, mengatakan, “Saya mengira ibu saya ditipu. Namun, saat kebenarannya terkonfirmasi, saya butuh waktu untuk mencerna bahwa ini benar-benar terjadi.”
Keisha awalnya berencana pergi sendiri, tetapi ketika Ana menyatakan keinginannya untuk ikut, ibu itu tidak ragu untuk membawanya. “Saya ingin dia merasakan pengalaman ini,” kata Keisha.
Keajaiban Luar Angkasa
Ekspektasi mereka terhadap luar angkasa sangat beragam. Keisha ingin melihat keindahan luar angkasa dengan mata kepala sendiri, sementara Ana berusaha untuk tidak berekspektasi apa pun. Namun, saat mereka sampai di luar angkasa, kedua wanita ini merasakan keajaiban yang melampaui semua bayangan mereka.
“Rasanya luar biasa bisa melintasi planet kita dan melihat Bumi dengan damai,” ujar Keisha. Ana menambahkan, “Melihat Bumi dari luar angkasa adalah momen yang sangat luar biasa. Saya nyaris panik saat melihatnya.”
Momen yang Mengubah Hidup
Pengalaman luar angkasa tidak hanya membawa keajaiban, tetapi juga memperkuat hubungan ibu dan anak ini. Ana merasa pengalaman itu membuat mereka semakin dekat. “Kami bisa membicarakan apa pun dan saling terbuka. Kami adalah teman baik,” ungkapnya.
Keisha menekankan bahwa perjalanan ini membuatnya lebih berserah diri. “Semakin kita berserah, semakin kita menikmati pengalaman itu,” ujarnya.
Pandangan Baru tentang Bumi
Pengalaman ini juga mengubah cara pandang mereka terhadap Bumi. Ana menyadari bahwa Bumi perlu dijaga dan dihargai lebih. “Setelah melihatnya dari luar, saya semakin tertarik pada isu lingkungan,” katanya.
Keisha merasa bahwa ruang angkasa memberikan kedamaian dan kebebasan. “Ini adalah hubungan spiritual yang sangat berarti bagi saya dan putri saya,” tambahnya.
Kesimpulan
Perjalanan Keisha dan Ana ke luar angkasa bukan hanya sebuah petualangan, tetapi juga transformasi yang mengubah cara pandang mereka terhadap hidup dan lingkungan. Mereka membuktikan bahwa impian, meskipun terdengar futuristik, bisa menjadi kenyataan jika kita berani bermimpi dan mengambil langkah.