Sesuatu yang mengkhawatirkan tengah terjadi di perairan Segitiga Bermuda. Setelah 40 tahun pelacakan mendalam di Samudera Atlantik, ilmuwan mengungkapkan serangkaian perubahan dramatis yang dapat berdampak besar pada ekosistem lautan.
Perubahan Klimatik yang Mengkhawatirkan
Sejak 1983, Profesor Nicholas Bates dan tim peneliti dari Institut Ilmu Kelautan Bermuda di Arizona State University memantau perairan di sekitar Bermuda. Mereka mencatat bahwa permukaan laut di Samudera Atlantik Utara telah menghangat sekitar 1°C selama empat dekade terakhir. Selain itu, salinitas lautan meningkat dan kadar oksigen menurun. Keasaman laut juga naik dari tahun 1980-an hingga 2020-an, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Dampak Terhadap Keanekaragaman Hayati
Perubahan ini diperkirakan akan merugikan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Meningkatnya pencairan es di Greenland dan Antartika dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut, berisiko banjir di daerah pesisir dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. Kerusakan ekosistem laut, seperti penurunan oksigen, dapat memicu kematian massal organisme laut. Salinitas yang meningkat berpotensi menyebabkan kekeringan pada alga dan tumbuhan laut, sementara keasaman yang tinggi dapat merusak cangkang dan tulang hewan laut.
Implikasi Global
Perubahan-perubahan ini memiliki dampak yang luas bagi kehidupan di Bumi. Kerusakan pada ekosistem laut dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati dan sumber daya makanan global. Memahami dan menangani fenomena ini menjadi krusial untuk melindungi lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Temuan ini menegaskan perlunya perhatian lebih terhadap perubahan iklim dan dampaknya pada lautan kita, termasuk area misterius seperti Segitiga Bermuda.