Setelah 2,5 abad sejak astronom John Michell mengajukan gagasannya, akhirnya kita bisa melihat penampakan lubang hitam (black hole) di luar angkasa. Foto ini menunjukkan struktur cincin berpendar dengan bulatan hitam di tengah. Selain itu, foto ini diambil dari galaksi M87, yang berjarak 500 triliun kilometer dari Bumi. Lalu, bagaimana para ilmuwan menangkap citra benda raksasa ini?
Monster di Alam Semesta
Lubang hitam yang mereka potret ini merupakan salah satu yang terbesar di alam semesta. Dengan massa 6,5 miliar kali lipat dari Matahari, objek ini menarik perhatian banyak ilmuwan. Heino Falcke dari Radboud University, yang mengusulkan proyek ini, bahkan menyebutnya sebagai “monster” dan “raja dari segala lubang hitam.”
Jaringan Teleskop yang Hebat
Untuk mendapatkan potret ini, para peneliti membutuhkan delapan teleskop radio yang tergabung dalam jaringan Event Horizon Telescope (EHT). Teleskop-teleskop tersebut, seperti ALMA, APEX, dan James Clerk Maxwell Telescope, memainkan peran penting dalam pengamatan ini. Dengan menggunakan teknik yang disebut Very-Long-Baseline-Interferometry, mereka menciptakan teleskop virtual berukuran enam kali lebih besar dari Bumi. Teknik ini, pada gilirannya, memungkinkan mereka menangkap detail halus dari lubang hitam.
Pengamatan yang Sinergis
Selama lebih dari satu dekade, sekitar 200 peneliti bekerja sama untuk menciptakan citra ini. Mereka melakukan pengamatan secara simultan dengan pengaturan yang sangat terencana. Hal ini memastikan semua teleskop mengarah pada waktu yang tepat. Selain itu, tim menggunakan jam atom yang sangat presisi untuk menjaga sinkronisasi. Selama dua minggu pemindaian galaksi M87, teleskop mengumpulkan 5.000 triliun bit data yang kemudian mereka proses melalui super komputer.
Memahami Black Hole
Secara teori, lubang hitam terdiri dari kumpulan materi yang terhimpit dalam area kecil. Akibatnya, gravitasi yang tercipta menjadi sangat kuat, sehingga mampu menarik apa pun di sekitarnya, termasuk cahaya. Ketika materi di sekitar lubang hitam mencapai miliaran derajat dan bergerak hampir dengan kecepatan cahaya, cahaya tersebut melingkar di sekeliling lubang hitam. Oleh karena itu, ini membentuk cincin foton yang berpendar.
Cincin dan Bayangan
Foto yang dihasilkan, di sisi lain, memperlihatkan struktur cincin dan bayangan hitam akibat pelengkungan gravitasi. Menurut Falcke, bayangan ini mengungkap banyak informasi tentang sifat objek menarik ini. Selain itu, informasi ini memungkinkan tim untuk mengukur massa besar dari lubang hitam di galaksi M87.
Penutup
Secara keseluruhan, penemuan ini membawa langkah besar dalam pemahaman kita tentang kosmos. Dengan lubang hitam menjadi objek penelitian, kita dapat lebih mendalami teori relativitas Einstein dan misteri-misteri alam semesta. Siapa tahu, mungkin penemuan berikutnya akan membawa kita lebih dekat ke jawaban tentang asal-usul dan sifat ruang-waktu itu sendiri. Oleh karena itu, mari kita terus ikuti perkembangan sains yang menakjubkan ini!