Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda menandai revolusi besar dalam sejarah manusia. Pada masa ini, manusia purba mulai beralih dari kehidupan berburu dan meramu ke kehidupan yang lebih menetap dan produktif. Mereka mulai bertani dan beternak, serta mengembangkan keterampilan membuat alat-alat dari batu yang lebih halus dan efektif. Perubahan besar ini menciptakan fondasi bagi perkembangan peradaban manusia selanjutnya.
Peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia Neolitikum memberikan banyak wawasan tentang kehidupan mereka. Berikut adalah enam peninggalan utama dari Zaman Neolitikum yang menunjukkan bagaimana manusia purba beradaptasi dengan lingkungan dan menciptakan alat yang lebih efisien.
1. Kapak Persegi (Beliung Persegi)
Salah satu alat yang paling ikonik dari Zaman Neolitikum adalah kapak persegi, atau yang sering disebut beliung persegi. Alat ini memiliki bentuk persegi panjang atau trapesium dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk bertani. Kapak persegi yang besar sering dipakai untuk mencangkul, sementara yang lebih kecil dikenal sebagai tarah atau tatah dan digunakan untuk tugas yang lebih ringan.
Penyebaran kapak persegi ini cukup luas, terutama di Indonesia bagian barat seperti Sumatera, Jawa, dan Bali. Di luar Indonesia, kita juga bisa menemukan kapak persegi ini di Malaysia, Thailand, Vietnam, China, Jepang, Taiwan, Filipina, hingga Polinesia.
2. Kapak Lonjong
Selain kapak persegi, alat lain yang digunakan manusia Neolitikum adalah kapak lonjong. Sesuai namanya, alat ini memiliki bentuk lonjong yang mirip dengan telur. Pada bagian ujung yang lancip, mereka memasangkan tangkai untuk mempermudah penggunaannya.
Kapak lonjong digunakan untuk memotong pohon dan aktivitas lain yang berkaitan dengan pertanian. Alat ini cukup populer di berbagai daerah, dan banyak ditemukan di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
3. Gerabah
Pada Zaman Neolitikum, manusia purba mulai memproduksi gerabah atau tembikar. Mereka membuat wadah ini untuk menyimpan makanan, air, dan sebagai alat memasak. Gerabah yang mereka buat memiliki daya tahan yang cukup lama, dan teknik pembuatannya pun semakin berkembang.
Gerabah menunjukkan bahwa manusia Neolitikum mulai hidup lebih menetap dan terorganisir. Mereka memerlukan alat untuk menyimpan hasil pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
4. Alat Pemintal dan Tenun
Manusia purba pada Zaman Neolitikum juga mulai mengembangkan keterampilan dalam pemintalan dan menenun. Mereka memanfaatkan serat alami untuk membuat tali, kain, atau jaring, serta mengolah bahan-bahan tersebut menjadi produk yang lebih berguna. Keterampilan ini membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti membuat pakaian dan alat-alat lainnya.
5. Alat Pemanggang dan Dapur Sederhana
Pada Zaman Neolitikum, manusia purba mulai mengenal api untuk memasak. Mereka menggunakan alat pemanggang batu untuk memanggang daging dan mengolah bahan makanan dari pertanian seperti umbi-umbian. Alat-alat ini menunjukkan bahwa mereka sudah mulai mengelola makanan dengan cara yang lebih efisien dan terorganisir.
Selain itu, manusia purba juga mulai membuat dapur sederhana dengan menggunakan batu untuk membuat api. Penemuan alat-alat ini menunjukkan bahwa mereka mulai menguasai cara mengelola api untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari.
6. Alat Pemburu yang Lebih Canggih
Meskipun manusia Neolitikum sudah mulai menetap dan bertani, mereka masih memerlukan alat berburu. Namun, pada zaman ini, alat berburu mereka jauh lebih canggih daripada di Zaman Paleolitikum. Manusia Neolitikum membuat panah, busur, dan perangkap untuk berburu binatang secara lebih efisien.
Alat-alat ini sangat penting dalam kehidupan mereka, terutama di masa transisi ketika mereka belum sepenuhnya bergantung pada hasil pertanian dan beternak.
Kesimpulan: Revolusi Kebudayaan yang Mengubah Sejarah
Peninggalan-peninggalan dari Zaman Neolitikum menggambarkan perubahan besar dalam cara hidup manusia purba. Mereka tidak hanya mengembangkan alat yang lebih halus dan efisien, tetapi juga memulai kehidupan yang lebih terorganisir dengan bertani dan beternak. Alat-alat seperti kapak persegi, kapak lonjong, dan gerabah memberikan bukti nyata bagaimana manusia Neolitikum beradaptasi dan berkembang. Proses ini membuka jalan bagi peradaban manusia yang lebih maju, yang pada akhirnya membawa kita ke kehidupan modern yang kita kenal sekarang.