Pada 12 April 1961, Yuri Gagarin membuat sejarah sebagai manusia pertama yang terbang ke angkasa luar. Dengan pesawat ruang angkasa Vostok 1, Gagarin mengorbit Bumi, meraih prestasi besar dalam perlombaan luar angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Penerbangan Bersejarah: Vostok 1
Gagarin lepas landas dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan pada pukul 09:07 waktu Moskow. Pesawat Vostok 1 mengorbit Bumi selama 108 menit, mencapai ketinggian 187 mil (300 km) di luar atmosfer. Gagarin mengendalikan pesawat secara langsung, meskipun sistem kontrol otomatis mengatur sebagian besar perjalanan.
Selama penerbangan, Gagarin hanya mengucapkan satu kalimat yang terkenal: “Penerbangan berjalan normal; Saya baik.” Kalimat ini menunjukkan ketenangan dan kesiapan Gagarin dalam menghadapi tantangan besar.
Keberhasilan Soviet dalam Perlombaan Luar Angkasa
Keberhasilan Gagarin segera menjadikannya pahlawan nasional. Uni Soviet merayakan prestasi ini dengan menganugerahinya Ordo Lenin dan gelar Pahlawan Uni Soviet. Monumen didirikan untuk menghormatinya di berbagai kota, dan banyak jalan yang dinamai sesuai namanya. Prestasi ini memberi pukulan besar bagi Amerika Serikat, yang baru merencanakan penerbangan luar angkasa pertama mereka pada Mei 1961.
Prestasi Gagarin memimpin jalan bagi astronot AS. John Glenn akhirnya mengorbit Bumi pada tahun 1962, setelah Gagarin melakukannya setahun sebelumnya.
Sergei Korolev: Arsitek Program Luar Angkasa Soviet
Keberhasilan ini berkat visi dan kepemimpinan Sergei Korolev, kepala program roket Soviet. Korolev adalah figur sentral di balik peluncuran roket Vostok yang membawa Gagarin ke luar angkasa. Ia juga bertanggung jawab atas keberhasilan peluncuran Sputnik 1, satelit pertama di dunia. Meskipun identitasnya dirahasiakan di luar Uni Soviet selama hidupnya, kontribusinya dalam eksplorasi luar angkasa tidak bisa dipandang sebelah mata.
Korolev merencanakan pendaratan manusia ke bulan, namun gagal karena terbatasnya dana dibandingkan dengan program Apollo AS.
Tragedi Kematian Yuri Gagarin
Setelah mengorbit Bumi, Gagarin melanjutkan kariernya sebagai instruktur penerbangan dan pelatih kosmonot. Namun, pada 27 Maret 1968, ia tewas dalam kecelakaan pesawat MiG-15 yang ia piloti bersama Vladimir Seryogin. Kecelakaan terjadi di dekat Novoselovo, sekitar 90 km dari Moskow.
Penyebab Kecelakaan: Spekulasi dan Penyelidikan
Kematian Gagarin masih dipenuhi misteri. Banyak spekulasi bermunculan mengenai penyebab kecelakaan. Sebuah versi yang dipublikasikan menyebutkan bahwa MiG-15 mencoba menghindari objek asing, seperti angsa atau balon udara panas. Namun, Alexey Leonov, sesama kosmonot dan manusia pertama yang berjalan di luar angkasa, memberikan penjelasan lebih lanjut.
Leonov mengungkapkan bahwa pesawat sipil terbang terlalu dekat dengan MiG-15 yang dipiloti Gagarin, mengganggu penerbangannya dan menyebabkan pesawat kehilangan kendali. Ia akhirnya mengungkapkan laporan rahasia yang menyatakan penyebab sesungguhnya kecelakaan tersebut.
Warisan Gagarin
Meskipun Gagarin meninggal di usia muda, warisannya tetap hidup. Keberhasilannya membuka jalan bagi penjelajah luar angkasa berikutnya dan memberikan inspirasi bagi generasi baru. Setiap tahun, dunia merayakan Hari Penerbangan Luar Angkasa Manusia pada 12 April untuk mengenang pencapaian Gagarin.
Peringatan ini juga dikenal sebagai Yuri’s Night, perayaan global untuk menghormati prestasi luar angkasa manusia.